Tags

, , ,

Tittle: Happy Birthday, Choi Minho
Author: Kwon Fanfan Ajumanya Nana
Cast: Minho, Yuri
Genre: Romance
Length: Oneshoot
Rate: PG-17
Artwork: Kwon Fanfan Ajumanya Nana
Mickey’s Note: Gomawo FFnya, Fanfan Ajuma. Nana sukaaaaaaaa

image

Awan sudah mulai menghitam, rintikan air hujan pun mulai turun dari atas langit. Di cafe bernuansa klasik kini Yuri berada, sudah hampir 1 jam ia menunggu seseorang yang akan datang nanti. Yuri masih di sana dengan sabar, ia tahu jika Minho datang terlambat karena syuting.

Hujan diluar sana pun semakin lebat, Yuri merasa takut dengan cuaca seperti ini. Tidak biasanya Seoul hujan deras disertai angin. Yuri mencoba menghubungi Minho, namun nomor kekasihnya sama sekali tidak aktif. Yuri memasukan kembali satu sendok cake ke dalam mulutnya, cake yang sudah ia pesan sejak tadi. Rasanya sangat manis beda dengan perasaanya kini, ia merasa khawatir wae Minho tidak datang juga? Dan akhirnya Yuri memutuskan untuk meninggalkan cafe, hari ini ia sengaja membawa mobilnya sendiri. Yuri tidak ingin merepotkan Yoona, jika ia harus meminta antar padanya.

Yuri menjalankan mobilnya dan membawanya ke sebuah dorm SHINee, meski Yuri tidak tahu Minho ada di sana atau tidak. Tapi setidaknya ia mencoba mencari, mungkin sesampai disana Yuri tidak akan memarahinya, saat ini dirinya ingin memastikan apakah Minho baik-baik saja atau tidak.

Jalanan Seoul tidak begitu ramai, karena cuaca yang tidak memungkinkan orang-orang untuk pergi, sekadar main atau makan di luar.

Tanpa Yuri sadari, ia sudah sampai di dorm SHINee, ia mencoba menekan bel. Tidak ada satu orang pun yang membukanya, Yuri mencoba untuk membuka pintu dorm Shinee. Dan benar saja pintu itu tidak dikunci sama sekali. Yuri berjalan ia mendengarkan seseorang yang sedang tertawa bersama, suara itu antara namja dan yeoja. Yuri berjalan mencari asal suara itu.

Langkahnya terhenti matanya kini seakan panas melihat kedua orang yang ia kenal di depannya. Yuri seakan tidak percaya bagaimana bisa Minho melupakan janjinya dan bersenang-senang dengan wanita lain di sini. Benar apa yang ia lihat kemarin saat sebelum acara ulang tahunnya. Minho dan Yeri sangat dekat.

“Ah aku tidak percaya apa yang aku lihat saat ini.”

“Baby?” kaget Minho saat melihat Yuri di sana.

“Yuri Eonnie,” ujar Yeri dengan mata melotot.

“Aku menunggumu di cafe cukup lama, dan kau malah asyik bermain bersama DONGSAENG-mu”

“Baby, kau salah paham,” Minho mendekat ke arah Yuri, namun Yuri mundur dan menjauhinya.

“Salah paham? Kau bilang aku salah paham? Choi Minho kau yang menjanjikan aku bertemu di cafe, sedangkan kau tidak datang dan malah asyik bersama Yeri!”

“Mianhae, Aku lupa Baby, tadi aku ke sini untuk mengambil ponselku yang tertinggal. Sudah ada Yeri? dia di sini menunggu Jonghyun dan aku..”

“Dan kau lebih mementingkan menemaninya dan mengingkari janjimu!” Belum sempat Minho meneruskan ucapannya, Yuri langsung menyelanya begitu saja.

“Eonnie kumohon dengarkan Minho Oppa dulu.”

Yuri memandang Yeri dengan raut wajah yang penuh kekecewaan. “Kukira kau adalah dongsaeng terbaikku. Aku salah, aku sangat kecewa padamu.” Mata Yuri sudah mulai berkaca-kaca.

Yeri terdiam, menyesali perbuatannya. Ia tidak tahu jika akan terjadi seperti ini.

“Aku sudah lelah dengan hubungan ini! Aku mengira semalam acara ulang tahunku adalah awal yang baik lagi untuk hubungan kita. Tapi ternyata….” Yuri berhenti dengan perkataannya. “Aku ingin kita mengakhiri hubungan kita saja Minho-ya. Aku sudah lelah terus menerus seperti ini.”sambung Yuri. Isakannya sudah mulai terdengar Minho dan Yeri.

Minho mematung rasanya ia seakan merasakan tembakan yang langsung menuju dadanya. Rasanya sakit dan sesak, ia tidak percaya dengan apa yang Yuri katakan. Minho benar-benar tidak bisa jika harus kehilangan Yuri, semua ini benar-benar salah paham. Minho dan Yeri sama sekali tidak memiliki hubungan spesial kecuali sunbae dan hoobae saja.

“Chagi, kau harus percaya padaku. Apa yang kau lihat itu tidak seperti yang kau fikirkan,” Minho berjalan seakan ingin memeluk Yuri yang mulai menangis.

Yuri menjauh setiap Minho mendekatinya.

“Aku benar-benar sudah sangat lelah,” ujar Yuri lalu pergi meninggalkan Minho dan Yeri, tangisannya semakin pecah, Yuri tidak percaya jika hubungan dengan Minho akan berakhir seperti ini.

Minho menangis ia menyesali atas lupa akan janjinya bersama Yuri. Ia sama sekali tidak tahu jika akan berakhir menyakitkan, Minho tidak terima. Ia tidak mau kehilangan Yuri. Apa jadinya Minho tanpa Yuri di sisinya? Yuri segalanya untuk Minho. Kakinya seakan lemas. Jangankan untuk mengejar Yuri, berdiri tegak seperti ini pun ia tak sanggup.

Sebelah Minho, Yeri ikut bersedih niatnya hanya ingin bermain sekaligus bertemu dengan sunbae-sunbaenya di SHINee. Yeri pun tidak tahu jika di dorm SHINee tidak ada member lain kecuali Minho. Yeri pun tidak bermaksud untuk mengganggu hubungan Yuri dan Minho, bahkan ia sangat peduli dan mendukung keduanya.

****

Hujan pun semakin mereda, namun tangisan seorang yeoja masih terdengar begitu jelas, Yuri masih mengendarai mobilnya saat ini. Perasaan dan hatinya sangat kacau. Ia tahu jika sangat berbahaya dalam suasana hati yang bersedih, mengendarai mobil. Yuri pun tidak tahu harus pergi ke mana. Tidak mungkin jika ke apartemen Yoona. Ia sama sekali tidak ingin melihat Yoona susah atas masalah hubungannya sendiri. Ia pun tidak mungkin juga kembali ke dorm SNSD atau apartemennya, saat ini ia hanya ingin menenangkan fikirannya sendiri.

Yuri tahu ia harus pergi ke mana. Ia akan pergi ke tempat seseorang yang bisa membuat hatinya sedikit membaik.

“Annyeon,g Oppa,” seru Yuri saat sudah sampai di tempat yang ia tuju tadi. Wajah sedihnya ia sembunyikan meski ia tahu akan sulit menutupi dari seseorang ini.

“Yul, wae tidak mengabariku jika kau akan ke sini?”

“Aku sengaja tidak mengabarimu terlebih dahulu, Oppa.”

Namja itu tersenyum lembut. Tak lama ia mempersilahkan Yuri untuk masuk.

“Kajja kajja masuklah, aku senang kau mau kemari.”

“Apa aku mengganggumu, Oppa?”

“Tidak sama sekali.”

“Kau duduk saja, akan aku buatkan minuman untukmu, kau mau makan juga Yuri-ya?” tawar namja itu.

“Tidak usah Oppa, minum saja sudah cukup.”

“Ah baiklah kalau begitu, tunggu sebentar akan aku buatkan.”

Yuri kemudian duduk di sofa, ia kembali terdiam dan mengingat kejadian tadi dengan sangat jelas, wae harus seperti ini? Wae Minho tidak mengejarnya? Apa benar jika Minho lebih memilih tetap bersama Yeri ketimbang dirinya? Pertanyaan-pertanyaan itu yang kini ada di dalam hati Yuri saat ini.

“Wae hanya diam saja?” tanya namja itu seraya membawakan minuman dan beberapa snack untuk Yuri.

“Ah gwenchana, Oppa. Oppa kumohon jangan beritahu Yoona jika aku ada disini” Yuri tersadar dan menatap Donghae yang kini duduk di sampingnya. Ya, namja itu adalah Donghae, yang sudah dianggap Yuri sebagai Oppanya sendiri.

“Wae Yoona tidak tahu jika kau kemari?”

Yuri menggeleng. Dan meminum apa yang dibuatkan Donghae tadi.

“Apa kau ada masalah Yul?”

“Tidak Oppa”

“Kau tidak bisa membohongiku. Kau kemari tanpa Yoona tahu, kau di sini banyak melamun  dan hanya diam saja. Ada apa denganmu dan si Kodok itu, Yul?”

Yuri terdiam, ia seakan sulit untuk mengatakan pada Donghae.

“Apa masalahmu. Katakan padaku Yul, siapa tahu aku bisa membantumu saat ini” Donghae menyentuh pundak Yuri dengan lembut sangat lembut.

Air mata Yuri kini tak bisa ia tahan lagi, Yuri tidak bisa menutupi semuanya dari Donghae. Donghae sama seperti Yoona, tidak diberitahu pun ia sudah bisa menebak apa yang Yuri rasakan.

Donghae memeluk Yuri, Yuri sudah ia anggap sebagai Dongsaengnya sendiri. Yuri pasti sedang ada masalah berat, tidak mungkin ia menangis sekeras ini.

“Ceritalah Yul”

Tangan Donghae mengelus rambut Yuri dengan lembut, ia membiarkan Yuri tenang sebentar, lagi dan lagi Donghae sama seperti Yoona. Ia tidak mau memaksa Yuri bercerita saat kondisinya seperti ini.

Yuri berhenti menangis, meski terdengar isakannya. Namun ia mencoba meredanya dan mulai bercerita pada Donghae, namja itu tak mungkin membiarkan Yuri pulang tanpa bercerita terlebih dahulu.

“Minho telah mengkhianatiku Oppa”

“Mengkhianati?”

Yuri mengangguk.

“Minho dan Yeri, mereka memiliki hubungan spesial. Aku sudah 2 kali melihat mereka bersama, mereka terlihat begitu romantis”

Lagi dan lagi Yuri kembali menangis ia tak sanggup menceritakan kejadian semuanya, itu terlalu sakit.

Donghae masih memeluk Yuri, tangannya pun masih mengelus rambut Yuri, Donghae percaya jika Yuri hanya salah paham. Meskipun Minho sering membuatnya kesal,tapi ia yakin jika Minho sangat mencintai Yuri. Minho sudah banyak cerita pada Donghae mengenai perasaanya pada Yuri. Dan Donghae percaya itu. Ia harus tanyakan dulu pada Yoona, kekasihnya pasti tahu akan semua masalah Yuri dan Minho.

Tak lama terdengar suara bel apartemen Donghae, ia mengernyit heran siapa yang datang padanya. Ia melepas pelukannya pada Yuri, dan berjalan untuk membuka kan pintu apartemennya. Yuri pun terdiam, apa itu Minho yang datang?

Donghae masuk dengan seorang Yeoja, Yuri melihat siapa orang itu. Bukan Minho, seakan Yuri tak ingin lihat orang di depannya.

“Eonnie” Yuri memalingkan wajahnya begitu saja.

“Untuk apa kau kemari?”

“Aku ingin menjelaskan yang sebenarnya”

“Tidak perlu kau jelaskan lagi!” ujar Yuri tanpa melihat yeoja tersebut.

“Biarkan Yeri menjelaskan dulu Yul” Donghae kemudian mempersilahkan Yeri untuk duduk, Yeri pun hoonbaenya juga. Ia tidak mungkin mengusir Yeri dari apartemennya.

Yeri duduk dan di sebelahnya ada Donghae. Sedangkan Yuri hanya memalingkan wajahnya tanpa melihat ke arah Yeri.

“Jadi sebenarnya begini…..”

*****
Minho berjalan cepat di dalam gedung SM. Semalaman ia tak bisa tidur karena memikirkan hubungannya dengan Yuri, ia tidak mau dan tidak akan pernah menginginkan berpisah dari Yuri. Sehari saja tak bertemu Yuri, rasanya ia gelisah, apalagi jika ia benar-benar kehilangan Yuri.

Minho sudah melewati beberapa orang yang berpapasan dengannya, ia seakan tidak mengamati orang-orang yang membungkuk hormat padanya. Yang terpenting saat ini ia harus bertemu dengan Yuri, Yuri kini berada di SM pula, dia sedang menemani Taeyeon untuk berlatih vokal demi acara natalnya. Minho tahu Yuri disana, karena berkat Yoona. Yoona memberitahunya. Dan Minho tidak boleh melewatkannya ia harus bertemu dan berbicara dengan Yuri saat ini juga.

Minho membuka ruang latihan vokal Taeyoon. Tepat! Disana ada Taeyeon, Yoona dan kini matanya beralih pada sosok yeoja yang ia cintai, dan hampir membuatnya gila saat mendengar perkataan Yuri kemarin. Minho tersenyum, Yuri hanya membuang muka dan tak ingin melihat Minho lagi.

“Anyeong Nona, mianhae aku mengganggu. Tapi bolehkah aku pinjam Yuri sebentar, aku ingin bicara padanya”

“Silahkan saja Minho-ya” ujar Taeyeon.

“Tapi aku tidak ingin bertemu dengannya” bantah Yuri, seketika Taeyeon dan Yoona menatap Yuri. Minho pun sama, rasanya ia bersedih mendengar jawaban Yuri.

“Hanya sebentar Baby”

“Kau tidak mendengar ku? Aku tidak ingin bertemu denganmu” kini Yuri menatap Minho dengan senyum kecutnya.

“Yul, bicaralah padanya sebentar. Kau harus menyelesaikannya” ujar Yoona pada kembaran nya, Yuri berfikir sejenak. Yoona benar, ia harus menurut dengan Minho jika tidak namja ini tidak akan pergi dari sana, sebelum Yuri mau berbicara padanya.

“Baiklah, dan itu hanya sebentar”

Minho mengangguk dan tersenyum.

Kini Minho dan Yuri berada di ruang latihan Shinee, mereka tidak ingin berbicara di taman SM atau restoran dekat sini. Bisa berbahaya jika sampai netizen melihatnya. Mungkin tempat ini paling aman, selain tak ada member yang berlatih. Disini juga tidak mungkin bisa di masuki beberapa orang.

Mereka saling terdiam. Keduanya berdiri dan berjauhan, tak ada yang memulai percakapan terlebih dahulu. Dan Minho sendiri pun bingung harus berbicara darimana dulu.

“Aku tak punya waktu lama” kini Yurilah yang pertama membuka suara.

Minho kemudian berfikir tak lama ia mulai menjelaskan semuanya pada Yuri.

“Kau salah paham, Baby”

“Apa yang kau lihat kemarin tidak sama seperti yang kau fikirkan. Aku dan Yeri tidak memiliki hubungan apa-apa, aku yang salah melupakan janjiku dan itu semua atas kebodohanku” jelas Minho. Ia mulai menahan air matanya yang akan segera turun dari matanya.

“Salah paham 2 kali maksudmu? Aku sudah melihat kalian bermesraan sudah beberapa hari yang lalu, dan sudah kedua kalinya aku melihat mu dan Yeri selalu bersama”

“Sudah 2 kali? Aku tak mengerti Baby”

“Nee, saat kalian berpelukan mesra sehari sebelum acara ulang tahunku”

Minho terdiam ia mengingat kembali saat kejadian yang Yuri katakan melihatnya bersama Yeri saling berpelukan. Oh! Kini Minho sudah ingat semua, saat Minho tidak sengaja memeluk Yeri yang akan terjatuh. Minho sama sekali tidak tahu jika Yuri melihat semuanya.

“Baby itupun salah paham” kini Minho meyakinkan Yuri, jika apa yang dilihat Yuri mengenai Minho dan Yeri semuanya salah paham, tak ada satu pun yang benar.

“Kau selalu bilang salah paham lagi. Ah apa semua itu benar-benar salah paham. Salah paham sampai kedua kalinya?”

“Percayalah padaku, Chagi. Aku tak mungkin memiliki hubungan dengan Yeri”

“Jika kau ingin aku percaya, panggil Yeri kesini, aku tak yakin jika Yeri juga akan mengatakan jika aku salah paham. Dia sudah menjelaskan yang sebenarnya”

“Baiklah jika hal itu bisa membuatmu percaya”

Minho kemudian mengambil ponsel di sakunya, ia mencari nomor Yeri dan menekan nomor tersebut, tidak butuh waktu lama karena sudah mulai terdengar suara dari seberang sana. Minho menyuruh Yeri ke ruang latihan Shinee, dan Yeri pun menyetujuinya karena saat ini pun ia sedang berada di SM.

Tak lama pintu ruang latihan Shinee terbuka. Dan menampakan sosok yeoja yang sudah ditunggu Yuri dan Minho, Yeri kemudian membungkuk kepada Sunbaenya. Suasana didalam ruang latihan pun sedikit tegang, tak ada yang berbicara satu pun.

“Mianhae aku merepotkanmu”

“Gwenchana Oppa, seharusnya memang aku berada disini, karena aku juga kalian bertengkar kan?” ujar Yeri merasa tidak enak pada Minho dan Yuri.

“Kau jelaskan jika kita memang tidak memiliki hubungan apapun”

“Sudah aku jelaskan semalam kan Eonnie. Aku dan Minho Oppa memang secara diam-diam memiliki hubungan” jelas Yeri. Hal itu membuat Minho melotot sempurna, dirinya tak percaya Yeri akan mengatakan itu.

“Mungkin kau tidak bisa menerimanya. Tapi bagaimana pun kami saling mencintai” lanjut Yeri kembali.

“Apa yang kau katakan?”

“Jelas bukan Yeri sudah mengakui semuanya, kau benar-benar sudah keterlaluan Minho-ya” kini air mata Yuri mengalir deras di pipinya.

“Baby aku mohon. Jangan dengarkan Yeri”

“Wae kau tak mengakuinya Oppa? Kita sudah ketahuan, kemarin kau selalu menyuruhku untuk berbohong dan menutupi semuanya dari Yuri Eonnie. Tapi aku tidak bisa”

Minho menatap Yeri dengan penuh kecewa, bagaimana bisa Yeri berbohong seperti ini.

“Kau gila Yeri-ya”

“Ah aku sudah tak ingin membahas ini. Aku sudah cukup lelah denganmu. Sekali lagi aku katakan, hubungan kita sudah berakhir Minho-ya. Aku tak ingin melihatmu, bahkan tak ingin berurusan denganmu lagi” kini Yuri menangis kembali.

“Semoga hubungan kalian baik-baik saja” lanjut Yuri lalu pergi meninggalkan Minho dan Yeri disana.

Minho berlari dan mengejar Yuri, ia tidak pedulikan Yeri masih disana, ia juga tidak memikirkan Yeri. Yeri sudah banyak mengecewakannya.

*****
Hari ini tanggal 8 desember. Minho mengingat betul 3 hari ke belakang, saat dirinya masih merayakan Ulang tahun Yuri bersama, mereka masing saling bermesraan, saling bahagia dalam menikmati acara Yuri. Dan kini ia seakan malas menyambut pertambahan usianya, tak ada Yuri di sampingnya. Padahal usianya akan bertambah dalam menghitung jam saja.

Saat ini fikiran Minho di penuhi oleh Yuri, apa ini nyata? Minho masih tidak percaya jika dirinya dan Yuri kini sudah berpisah. Rasanya Minho ingin menangis jika mengingat itu, ia tidak mau hubungannya dan Yuri berakhir seperti ini, Minho bisa benar-benar gila. Ia pun sudah mencoba menjelaskan pada Yuri namun Yuri masih saja tidak percaya padanya dan masih ingin mengakhiri hubungan dengannya. Saat ini pun Minho tidak percaya akan apa yang di perbuat Yeri padanya, jelas saja ia berbohong. Mana mungkin Minho selingkuh dari Yuri, ia sangat dan sangat mencintai kekasihnya. Sampai saat ini pun kekecewaan Minho pada Yeri masih membekas, bahkan setiap kali ia bertemu dengan Yeri. Ia malas untuk menyapa bahkan melihatnya wajahnya saja ia tidak mau.

Bantal dan selimut dalam kamar Minho kini sudah tak beraturan, semuanya sudah berantakan atas perbuatan Minho.

Mata panda Minho pun sudah sangat terlihat jelas, sudah beberapa hari ia tidak merasakan lagi tidur dengan sangat lelap, saat Yuri memutuskannya.

Tubuh Minho masih menempel pada kasur, rasanya enggan untuk beranjak dari kamarnya. Ia malas kemana-mana. Minho benar-benar sudah seperti orang gila!

“Omo! Choi Minho apa yang kau lakukan?” sahut Kyuhyun masuk kedalam kamarnya dan melihat seisi kamar Minho yang berantakan.

Minho tak menjawab ia masih betah menatap langit-langit kamar.

“Kau sudah gila?” sekali lagi Kyuhyun bertanya. Ia datang ke dorm Shinee ingin mengajak Minho untuk minum coffee bersama, tapi keadaan Minho sangat memprihatinkan saat ini.

Kyuhyun kemudian duduk di atas kasur yang kini Minho tiduri, Minho bangun lalu ikut duduk sama seperti Kyuhyun.

“Apa yang terjadi padamu?”

“Aku sedang hancur Hyung, hatiku seakan sakit sekali saat ini” ujar Minho dengan wajah yang lesu dan tak bergairah untuk hidup.

“Kau dan Yuri baik-baik saja kan?”

“Tidak sama sekali”

“Aku dan Yuri sudah berakhir, dan itu membuatku gila seperti ini” lanjut Minho.

“Astaga! Aku tak percaya dengan apa yang kau katakan” Kyuhyun mengusap wajahnya, ia sangat terkejut mendengar penjelasan Minho. Tak ada yang memberitahunya mengenai hubungan Minho dan Yuri kini.

“Rasanya aku ingin mati saja Hyung, bagaimana aku bisa hidup tanpa Yuri di samping ku?” Minho tersenyum kecut saat membayangkan kenangan terindah bersama Yuri, yang mungkin saja takkan terulang lagi.

“Apa yang kau lakukan sampai Yuri tidak mau berhubungan denganmu lagi?”

“Dia mengira aku berselingkuh, saat Yuri melihatku bersama Yeri berpelukan”

“Kau sudah jelaskan yang sebenarnya?” Minho mengangguk.

Kyuhyun menatap Minho kasihan, Minho tidak pernah sekacau ini. Ia bisa menyembunyikan dan merasa kuat jika di terpa masalah. Tapi tidak dengan sekarang, Minho benar-benar kacau saat bersangkutan dengan Yuri dalam masalahnya.

“Lebih baik kau ikut denganku. Kau tidak boleh seperti ini, kau harus bangkit dan berjuang kembali untuk Yuri”

“Aku malas keluar, Hyung”

“Ah jika kau seperti ini, aku berani jamin. Jika Yuri akan cepat menemukan pengganti mu”

Kyuhyun bangkit lalu berjalan ke arah pintu kamar Minho.

“Aku akan tunggu di bawah” teriak Kyuhyun.

Minho terdiam tak lama ia berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi yang ada di kamarnya.

****

Sudah pukul 10 malam, Minho masih berada disini di cafe bersama Kyuhyun. Mereka disana sejak siang sampai matahari terbenam, Kyuhyun sudah mengajaknya pulang tapi Minho menolak, sedari tadi yang ia lakukan hanya melamun dan berdiam sendiri. Kyuhyun benar-benar sangat kasihan padanya, ia tidak bisa meninggalkan Minho disini sendiri. Bisa berbahaya dalam kondisi Minho yang kacau ini.

“Kau tidak ingin pulang?” tanya Kyuhyun memastikan Minho untuk pulang atau tidak.

“Tidak Hyung”

“Aku sudah bosan, bagaimana jika kita mencari tempat yang lain saja Minho-ya?”

“Tidak Hyung”

“Aku berani jamin, kau akan sangat menyukainya” tawar Kyuhyun lagi.

Tak lama Minho bangkit, ia berjalan mendahului Kyuhyun saat ini. Tak ada kata yang ia ucapkan lagi, Kyuhyun hanya tersenyum kecut lalu mengikuti langkah Minho.

“Kau tak lapar Minho-ya?” sejak tadi di cafe,Minho sama sekali tidak memakan apapun. Ia hanya minum air putih saja.

Minho menggeleng, ia seperti mumi yang sama sekali tak memiliki ekspresi apapun. Hanya datar, diam dan melamun. Terkadang hanya membalas dengan jawaban yang singkat saja.

“Aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang akan membuatmu nafsu makanmu meningkat” sekali lagi Minho hanya terdiam.

Kyuhyun tahu ia akan membawa Minho kemana? Ia sudah di kirimkan pesan oleh seseorang agar mengajak Minho ke tempat yang ia janjikan. Kyuhyun tersenyum dan setuju, ia tidak mau jika Minho terus menerus seperti seseorang yang sudah tak punya semangat hidup.

Mobilnya berhenti di sebuah taman di perkotaan Seoul. Taman ini biasanya ramai namun hari ini ada seseorang yang sengaja menyewanya. Kyuhyun berjalan dan di ikuti Minho di belakangnya, sepanjang perjalanan. Minho hanya diam saja ia tak banyak bertanya ia akan dibawa kemana?

Suasana taman ini pun gelap, seakan tak ada cahaya apapun, hanya cahaya bulan yang bisa menerangi kegelapan taman ini. Minho sedari tadi mengikuti langkah Kyuhyun, ia benar-benar hanya diam saja. Tak merasa khawatir Kyuhyun membawanya kesini, jika saja ada satu fans yang menculik Minho. Minho pasti sudah pasrah dan tak banyak melawan. Mungkin pula jika disuruh makan racun pun, Minho pasti menerimanya.

Kyuhyun kembali membuka ponselnya, ia mengirimkan pesan kepada seseorang. Dimana tempat yang mereka janjikan tadi? Tak lama Kyuhyun cepat mendapatkan balasannya, ia kemudian melangkah lagi dan Minho pun masih mengikutinya dari belakang.

“Minho kau diam disini, aku ingin mencari toilet dulu”

“Ne” jawab Minho singkat. Minho benar-benar sudah tak seperti Minho biasanya, dia sangat kacau.

Minho berdiri di tengah-tengah taman, ia menunggu Kyuhyun disana sampai kembali. Tak lama lampu-lampu taman terang begitu saja, Minho mengendarkan penglihatannya di sekitar taman, tak lama matanya kini beralih ke depan dan memperlihatkan sosok yeoja yang sangat yeppeo, menggunakan dress merah di atas lutut. Minho melihatnya tak berkedip, ia seperti bermimpi melihat Yuri disana. Kekasihnya tersenyum sambil membawa satu cake ulang tahun yang bertuliskan Choi Minho dengan lilin berbentuk 27.

“Selamat ulang tahun Chagi” ucap Yuri. Saat ini pukul sudah menunjukan jam 12 malam. Minho tak menyadarinya jika waktu sudah sangat malam.

Minho terdiam ia masih fokus melihat Yuri, ia takut jika dirinya bermimpi. Karena selama ini bayangan-bayangan Yuri menghantui fikiran nya.

“Apa kau hanya akan diam saja? Tak akan meniup lilin dan membuat harapan?”

Minho seakan tersadar ia berjalan ke arah Yuri dengan tersenyum. Dirinya benar-benar tak bermimpi, semua ini nyata.

“Aku sedang tidak bermimpikan?”

Yuri menggeleng.

“Kajja kau tiup lilin setelah itu kau membuat permohonan”  Minho meniup lilin ulang tahunnya setelah ia mengucapkan permohonan di dalam hatinya.

“Selamat ulang tahun Chagi”  sekali lagi Yuri memberikan selamat pada namja yang ia cintai.

“Aku benar-benar tak mengerti apa yang terjadi”

“Nanti akan aku jelaskan, jika kita sedang berdua”

Tak lama suara riuhan dan tepuk tangan terdengar di taman itu. Ada Yoona, Donghae, Kyuhyun, Onew, Jonghyun, Taemin, Key dan terakhir ada Yeri disana. Minho semakin bingung atas kehadiran teman-temannya disana.

“Kau harus jelaskan Baby” ujar Minho seraya berbisik di telinga Yuri.

“Selamat ulang tahun Minho-ya” ucap teman-temannya satu persatu.

****
Kini Yuri dan Minho berada di bangku taman yang sengaja di sediakan hanya untuk mereka berdua, di depannya ada sebuah lilin yang berbentuk LOVE. Dan di sekelilingnya ada taburan bunga-bunga yang menghiasi lilin itu.

Minho tak bisa berkata apa-apa lagi saat keduanya duduk bersama, ia masih bingung apa yang sebenarnya terjadi. Bukankah Yuri tak mau melihatnya lagi? Tapi mengapa dia memberi kejutan untuk ulang tahunnya. Lalu Yeri? Mengapa dia ada disana? Semuanya menjadi satu, banyak pertanyaan yang ingin Minho sampaikan pada Yuri. Ia seperti orang bodoh tadi, tak mengerti apa-apa namun dirinya cukup bahagia saat ini.

“Apa yang ingin kau tahu?” Yuri membuka suaranya, ia duduk dengan sangat yeppeo dan anggun.

“Semuanya Baby?”

“Dari mulai kau tak mau melihatku, tak mau bertemu denganku, lalu Yeri yang menuduhku jika aku dan dirinya memiliki hubungan. Serta teman-teman yang datang tadi” jelas Minho, ia saat ini ingin tahu semua jawaban dari pertanyaan itu.

Yuri tersenyum dan menghadap ke arah Minho.

“Sebenarnya aku tahu jika aku salah paham, semua ini kita rencanakan ah tidak semua ini ide Donghae yang dibantu Yoona”

Minho menaikan alisnya, ia masih saja tak mengerti.

“Jadi begini” Yuri mulai untuk menjelaskan.

#Flashback

Tak lama terdengar suara bel apartemen Donghae, ia mengernyit heran siapa yang datang padanya. Ia melepas pelukannya pada Yuri, dan berjalan untuk membuka kan pintu apartemennya. Yuri pun terdiam, apa itu Minho yang datang?

Donghae masuk dengan seorang Yeoja, Yuri melihat siapa orang itu. Bukan Minho,  seakan Yuri tak ingin lihat orang di depannya.

“Eonnie” Yuri memalingkan wajahnya begitu saja.

“Untuk apa kau kemari?”

“Aku ingin menjelaskan yang sebenarnya”

“Tidak perlu kau jelaskan lagi!” ujar Yuri tanpa melihat yeoja tersebut.

“Biarkan Yeri menjelaskan dulu Yul” Donghae kemudian mempersilahkan Yeri untuk duduk, Yeri pun hoonbaenya juga. Ia tidak mungkin mengusir Yeri dari apartemennya.

Yeri duduk dan di sebelahnya ada Donghae. Sedangkan Yuri hanya memalingkan wajahnya tanpa melihat ke arah Yeri.

“Jadi sebenarnya begini, aku kemarin sengaja datang ke dorm untuk bertemu Sunbae-Sunbaeku di Shinee, aku tak sempat mengabari salah satu diantara mereka. Aku juga tidak tahu jika hanya ada Minho Oppa disana, dia mengatakan jika dia mencari ponsel. Dan aku membantunya, tak lama setelah ponsel Minho Oppa ditemukan. Aku dan dia menonton acara comedy kami tertawa bersama. Aku benar-benar tidak tahu jika Minho Oppa ada janji denganmu Eonnie” jelas Yeri dengan sangat panjang, tak ada satupun yang ia lewatkan.

“Lalu saat kalian berpelukan tempo lalu?” Yuri kini menghadap ke arah Yeri, penjelasan Yeri membuat dirinya penasaran.

“Aku sempat akan jatuh karena kakiku tersandung pinggiran kursi, dan Minho Oppalah yang menyelamatkan ku”

Yuri terdiam, begitu pun Donghae ia tidak ingin membuka suaranya lebih dulu. Biarkan Yuri dan Yeri menyelesaikan masalah itu berdua.

“Apa kau benar-benar tak ada hubungan spesial dengan Minho?”

“Tidak ada sama sekali Eonnie, justru aku sangat mendukung hubungan kalian berdua”

“Aku telah salah paham pada Minho” Yuri menunduk kini dirinya menyesali atas tuduhan yang ia berikan pada kekasihnya.

Yeri mengangguk.

“Minho Oppa sangat mencintaimu Eonnie”

“Aku harus meminta maaf padanya juga” Yuri beranjak lalu berdiri. Tangannya ditahan oleh Donghae.

“Tunggu Yul, aku mempunyai rencana sesuatu”

“Rencana?” Yuri menaikan alisnya.

“Bagaimana jika kita mengerjai Minho? meskipun kau telah salah dan menuduhnya. Tapi Minho juga ikut salah dia telah melupakan janjinya, oleh karena itu kita harus mengerjainya saat pukul 12. Bukankah Minho besok berulang tahun?”

“Apa gwenchana?”

“Gwenchana, aku akan bertanggung jawab jika si kodok itu marah”

“Tapi bagaimana caranya?” Yuri kemudian duduk. Dan Donghae menatap Yeri.

“Yeri kau harus berbuat seakan kau memang memiliki hubungan spesial dengan Minho. Kau harus seakan-akan menjadi kekasihnya juga”

Yeri merasa bingung dan takut.

“Tidak usah takut, aku akan bertanggung jawab. Kau harus berkerja keras Yeri-ya” Donghae memberi semangat, dan Yeri tersenyum lalu mengangguk tanda setuju.

“Sedangkan aku, Yuri dan Yoona akan menyiapkan kejutan untuknya”

“Baiklah Oppa” Jawab keduanya kompak.

“Tapi aku masih bingung”

“Bingung apa lagi Yul?”

“Darimana Yeri tahu aku ada disini?”

Yeri tersenyum.

“Aku mengikutiku Eonnie” jawab Yeri singkat. Ketiganya tertawa dan mulai mencari ide untuk mengerjai Minho.

#Flashback End

“Ah jadi seperti itu. Kau benar-benar Baby” Minho kini sudah mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

“Mianhae aku telah menuduhmu” Yuri kini bersandar pada dada Minho.

“Gwenchana aku senang Baby. Jika kau percaya padaku” Minho membelai rambut Yuri.

“Aku bisa gila jika tidak ada Choi Yuri di sampingku” lanjutnya.

Mereka terdiam menikmati cuaca malam yang begitu cerah, tidak seperti saat kemarin hujan lebat disertai angin.

“Aku juga mengundang teman-temanmu”

“Termasuk Kyuhyun Hyung?”

Yuri menggeleng.

“Kyuhyun Oppa tak tahu semuanya, ia tadi mengirim pesan pada Donghae Oppa. Jika dirinya bersama denganmu. Lalu Donghae Oppa menjelaskan semuanya termasuk rencana ini”

Yuri bangun dan menatap Minho dengan sangat lembut.

“Mianhae Chagi”

Cup Minho mencium bibir Yuri sekilas.

“Gwenchana. Aku hanya memohon agar kau tidak meninggalkanku lagi” Yuri tersenyum lalu membalas kecupan Minho di bibirnya.

Mereka saling memeluk, tempat yang paling nyaman Yuri saat ini adalah dada Minho. Rasanya ia enggan untuk beranjak, Yuri bersyukur jika semua masalahnya selesai. Ia juga tidak bisa hidup jika tanpa ada Minho di sampingnya.

Minho masih membelai rambut Yuri dengan lembut. Matanya ia pejamkan, rasanya penambahan umurnya saat ini tidak begitu buruk. Karena masih ada Yuri disana, Minho sangat mencintainya. Ia tidak mau jika benar-benar kehilangan Yuri. Ia berterima kasih pada Tuhan yang masih bisa menyatukan keduanya bersama lagi.

Tak akan Minho lepaskan, tak akan pernah! Ia akan membawa Yuri sampai titik akhir, menikah. Minho ingin menjadikan Yuri sebagai Choi Yuri ibu dari anak-anaknya. Minho janji itu!!